Senin, 07 Oktober 2013

Apresiasi Seni


PENGANTAR
DASAR-DASAR SENI RUPA

A.           PENGERTIAN SENI

1.  Peristilahan kata “SENI” berasal dari berbagai bahasa antara lain :
-         Dalam bahasa Sansekerta kata “SENI” disebut “C,ILPA” berarti berwarna. Sebagai kata jadinya, “SU-CILPA” berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah. Sebagai kata benda berarti pewarna.
-         Dalam bahasa latin abad pertengahan disebut ARS artinya teknik atau craftmansip artinya ketangkasan.
-         Dari bahasa Itali yaitu l’arre
-         Dari bahasa Belanda yaitu genie=jenis
-         Dari bahasa Perancis yaitu l’art
-         Dari bahasa Inggris yaitu art
-         Dari bahasa Jerman yaitu kunst

2. “SENI” menurut para Filosof
a. Ki Hajar Dewantara
    Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbuk dari hidup perasaannya dan bersifat indah, hingga dapat menggerakan jiwa perasaan manusia lainnya.

b. Herbert Read
    Seni adalah ekspresi, eksponen aktivitas ini adalah manusia, basis aktivitas artistiknya ialah pengamatan terhadap kualitas materil, penyusunan dari aktivitas tersebut menjadi bentuk serta pola yang menyenangkanm, susunan persepsi tersebut dalam pembuatannya dihubungkan dengan emosi atau perasaan yang dirasakan sebelumnya.

Kesimpulan dapat kita ambil secara sederhana sbb :

Pengertian SENI adalah merupakan hasil karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman batinnya.
Kelahirannya tidak didorong oleh hasrat untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia, melainkan merupakan usaha melengkapi dan menyempurnakan derajat kehidupan lahir dan batin.

3. Pada dasarnya apa yang disebut SENI, dapat digolongkan menjadi 3 bagian besar yakni :

     3.1. Visual Art,
             segala jenis seni yang diproses penghayatannya dilakukan melalui
             indra penglihatan.
             Contoh : Karya-karya seni rupa dua dan tiga dimensional

     3.2. Auditory Art :
            Segala jenis seni yang diprosese penghayatannya dilakukan melalui indra
            pendengaran
            Contoh, seni Vcal, instrumental, tembang

    3.3. Visual Auditory Art
            Segala jenis SENI yang proses penghayatannya melalui indra penglihatan dan  
            pendengaran sekaligus.
            Contoh, seni drama, tari, opera, film, wayang

B. PENGERTIAN SENI RUPA

Hakekat seni rupa adalah karya seni Visual, artinya karya tersebut hadir berupa bentuk konkrit yang dapat dilihat, diraba, dihayati dan dinilai.

C. PENGERTIAN SENI RUPA INDONESIA

Segala bentuk seni yang perujudannya hadir secara konkrit dalam bentuk rupa, lahir, tumbuh dan berkembang di kepulauan Indonesia sampai sekarang.

D. KLASIFIKASI SENI RUPA INDONESIA

1. Pengelompokana Seniman :

    a.     Seniman Aktif, apabila ia mengepresikan ide atau gagasan-gagasan kreatif
            dalam upaya penciptaan karya seni.

    b.     Seniman Pasif, seniman yang turut serta aktif dalam kegiatan seni, tetapi
            mereka tidak menciptakan karya seni secara langsung.

2. Ditinjau dari Segi Nilai Ekspresi :

    a.     Kelompok Perenung ( The Meditaties ).
            Senantiasa menciptakan karya-karya yang mempunyai nilai filosofis dari hasil
            renungannya.
            Misalnya : Cokot, Jim Supakat , Ahmad Sadali , dan Nasahar.

    b.     Kelompok Ekspresif.
           Yakni kelompok seniman yang mementingkan makna ungkapan dalam karya-
            karyanya.
            Misalnya : Affandi , S. Sudjojono , Hardi Bonyong , Runni Ardhi.

    c.     Kelompok Dekoratif. 
            Sekelompok seniman yang dalam kegiatannya lebih banyak berorientasi
            kepada nilai hias.
            Misalnya ; Kartono Judokusumo , Suparto , Batara Lubis , Amri Yahya ,
            Mustika , Hatta Hambali , dan Irsam

3. Ditinjau dari Konsep dan Teknik Pengungkapan :

    a.     Kelompok Mimesis , yaitu kelompok seniman yang mempunyai pandangan 
            bahwa seni pada hakekatnya adalah peniruan alam.

b.        Kelompok Strukturalis , yaitu yang mementingkan segi opticism yang
         menggetarkan naluri estetis secara universal.
            Misalnya : karya-karya Piet Mondrian , Victor Vasarely Handrio , Oesman
            Effendi , Nashar , Rudi Isbandi Nanik Mirna , Nunung.

b.            Kelompok Emosionalis, yaitu kelompok seniman yang lebih mengutamakan
         gejolak perasaan dalam proses penciptaan karya.
            Misalnya : S.Soejojono , Affandi , Hendra Gunawan , Surono , Otto Djaja ,
            Trubus , Amrus Natalsya.

c.             Kelompok Formalis, yakni kelompok seniman yang sepenuhnya memuja   
         bentuk karya seni rupa.
            Misalnya : Ahmad Sadali , Umi Dahlan , Dolorosa Sinaga , Ratna Siagian ,
            Rita Widagdo.

4. Berdasarkan konsep dan sumber Ilham Pencipta : 

   a.           Seni Rupa Relegius, yakni karya seni rupa yang diciptakan oleh para seniman
           berdasarkan system kepercayaan yang mengandung keyakinan tentang sifat-
           sifat Tuhan   ( Supernatural ).
           Tokoh-tokohnya : Rustamaji ( pelukis naturalis ) , Ahmad Sadali ( pelukis
           abstrak yang bernafaskan nilai ke-islaman.

   b.     Seni Rupa Murni ( Pure Art )
           Seni rupa murni , yakni karya-karya seni rupa yang diciptakan senimannya
           sebagai media espresi.
           Istilah Seni Murni ( Pure Art ) disebut juga fine art = seni indah. Istilah  
           populernya I’art pour I’art artinya seni untuk seni. ( seni lukis dll ).

c.     Seni Rupa Terpakai ( applied art ) yakni karya-karya seni rupa yang langsung
       terpakai pada kehidupan sehari-hari.
          Contoh : Seni Kramik , Seni Grafis , Disain Industri , Interior , Eksterior , Tata
          Kota , Furneture.

5. Penggolongan Seni Rupa Indonesia Ditinjau dari Segi Dimensi Bentuknya :
 
   a.          Seni Rupa Dua Dimensi , yaitu karya-karya seni rupa yang perujudannya
          bentuk diterapkan di atas permukaan bidang datar , formatnya berisi panjang
          dan lebar.
          Contoh : seni lukis , seni ilustrasi , seni grafis , seni batik , fotografi dll.

b.    Seni Rupa Tiga Dimensi yaitu karya-karya seni rupa yang memiliki ukuran
       panjang , lebar dan tinggi , sehingga mempunyai volume dan membutuhkan
       ruang.
          Contoh : seni patung , seni arsitektur , disain tri matra seperti maket tugu ,
                         Monument , seni kramik , seni ferneture.

6. Penggolongan Seni Rupa Indonesia dari Segi Pengembangan Obyeknya :

a.      Seni Rupa Figuratif , yakni karya-karya seni rupa yang proses penggambaran
       ujudnya bertolak dari kenyataan alamiah . Karena dalam penggambarannya
       senantiasa menggunakan figur sebagai obyek maka disebut seni rupa figurative.
         Contoh : Corak Naturalis , Realis , Surealis , Corak Dekoratif , Realisme Baru ,
                      Pop Art terkecuali abstraksionisme.

 b.    Seni Rupa  Non Figuratif , yakni karya-karya seni rupa yang proses
        penggambaran ujudnya tidak mewakili bentuk-bentuk yang ada di alam.
          Dikatakan seni rupa non figurative karena istilah ini sering disebut non obyektif  
          atau seni rupa representative.
          Contoh:yang menganut konstruktivisme , supertivisme , abstrak ekspresionisme
                      Action painting , field painting , neo plasticisme , optical art.

7. Penggolongan Seni Rupa Berdasarkan Benda Seninya :

a.     Seni Rupa Mayor,  yakni karya-karya seni rupa yang dalam proses  
       penciptaannya senantiasa menyertakan segi kefilsafatan.
          Contoh : Karya-karya seni lukis , seni patung.

b.    Seni Rupa Minor , yakni karya-karya seni rupa yang dalam proses
       penciptaannya untuk memperindah benda-benda yang dipergunakan manusia
       dalam kehidupan sehari-hari.
          Contoh : Prabot Kayu , Kerajinan Perak , emas, kulit.

8. Penggolongan Seni Rupa Indonesia Berdasarkan Sifat dan Ciri-ciri
    Bentuknya :

a.     Seni Rupa Primitif , yakni karya-karya seni rupa yang memiliki sifat-sifat dan
       ciri-ciri kebentukan naïf , sederhana, karya ini memiliki kekuatan magis.
          Ungkapan dalam bentuk karya diujudkan dengan symbol-simbol . Lukisan ini
          berupa, garis-garis , lengkungan , lingkaran dan pilin.

b.    Seni Rupa klasik , yakni karya-karya seni rupa yang memiliki sifat dan ciri-ciri
 di bawah pengaruh kesenian Hinduistis dan Budhistis.
          Contoh : Candi , Stupa , Rumah Pemujaan , Wihara dan lain-lain.

c.     Seni Rupa Modern , sebutan seni rupa modern dipakai untuk karya-karya seni
       rupa yang memiliki sifat dan ciri-ciri kreatif dalam perujudannya
       mementingkan unsur-unsur kesegaran , kepribadian dan sadar untuk bebas dari
       ikatan tradisi ikatan social , serta patron atau diktator seni.
          Tokohnya : Raden Saleh.

   d.    Seni Rupa Kontemporer , yaitu karya-karya seni rupa kontemporer  
          mengutamakan otonomi seni dan studi-studi eksperimental.

E.   FUNGSI SENI RUPA INDONESIA

1.   Seni Rupa Sebagai Media Ekspresi :
      Karena merupakan sarana penyampaian ide dan kehendak seniman lewat
      penciptaan karya seni .
      Sumber Ilham :
      a. Hubungan manusia dengan Tuhan atau kepercayaan.
      b. Hubungan manusia dengan alam.
      c. Hubungan manusia dengan masyarakat.
      d. Hubungan manusia dengan diri sendiri.

2.   Seni Rupa Sebagai Media Komunikasi :
      Lewat karya seni rupa seniman sekaligus dapat menyampaikan informasi tentang buah pikiran , perasaan , ide-ide serta harapan-harapannya kepada halayak ramai , sebaliknya merupakan sarana penyampaian kepada publik.
      Contoh : melalui aktivitas pameran-pameran

3.   Seni Rupa Sebagai Media Rekreasi :
Karena seni termasuk seni rupa dapat memberikan suatu kesenangan dan kepuasan spiritual baik bagi seniman maupun bagi masyarakat yang menikmati karya itu . Seniman juga sekaligus menikmati kesenangan tertentu dalam proses penciptaan karya tersebut, artinya seniman memperoleh kesenangan batin ketika berkarya.

4.   Seni Sebagai Media Terapi :
      Melalui penciptaan karya seni rupa seseorang dapat menyalurkan berbagai masalah yang dihadapinya. Endapan hasrat dan keinginan jiwa yang membutuhkan penyaluran. Berfungsi memelihara keseimbangan jiwa murni agar tetap dalam kondisi sehat dan normal.
      Contoh : Karya Affandi , Sudibiyo , yang berurusan dengan perikemanusiaan , penderitaan , proses social.

F.   ALIRAN DAN TOKOH-TOKOH DALAM SENI RUPA

1.   Primitivisme :
      Adalah corak karya seni rupa yang memiliki sifat sederhana , naïf , spontan , murni , baik  dari segi pengolahan bentuknya maupun pewarnaan . Perwujudan bentuk dekoratif , ornamen , dengan pengulangan motif yang sama.

2.   Naturalisme :
      Adalah corak karya seni rupa yang teknik pelukisannya berpedoman pada peniruan alam yang sebenarnya . Sehingga seniman terikat sekali pada hukum proporsi , anatomi , perspektif , dan tekni pewarna untuk mencapai kemiripan sesuai dengan apa yang dicerap mata.
      Tokoh : Basuki Abdullah , Trubus , Pringadi , Dullah , Abdullah SR , Rustamaji.

3.   Realisme :
      Corak karya seni rupa ini menunjukan keyakinan seminan terhadap realisme dunia yang kesal mata sebagai obyek pencipta karya seni. Corak ini muncul di dunia barat abad ke 17.
      Pada umumnya Realisme dibedakan menjadi dua kategori yakni :
      a.   Realisme Fotografi yang mementingkan imitasi seperti apa adanya.
      b.   Realisme Sosialis yang cenderung mengungkap adegan-adegan kehidupan
            manusia yang serba melarat , getir dan pahit.
            Tokoh-tokoh : Raden Saleh ( realisme romantis ).
                                    Rustamaji (realisme fotografis ).
                                    S. Soedjojono , Dullah , Dede Erisupria ( realisme baru ).


4.   Impresionisme      : 1874
      Corak ini tidak melukiskan bentuk dengan tegas melainkan melukiskan cahaya yang dipantulkan oleh benda tersebut kepada mata kita . Nama lain dari “impresionisme” sering pula dipergunakan “REALISME CAHAYA” dan “Outdoor painting”.
      Toko-tokoh di Indonesia :
      - Trubus , Zaini , Ernest Dezentje , Hendra Gunawan ( Impresionisme dekoratif )

5.   Ekspresionisme    : Abad ke 20
      Corak ini sangat invidualistis , seniman lebih mengutamakan curahan batin sendiri, bukan mengungkapkan gejala konkrit secara kasat mata melainkan mengungkapkan kehidupan dunia batin intuisi seniman.
      Tokoh-tokoh :
-         Affandi , Srihadi , Nashar , Abas Alibasyah , Popo Iskandar.

6.   Kubisme 1907 ( Pablo Picasso )
      Corak ini merupakan hasil penyederhanaan bentuk-bentuk alam secara geometris. Dengan demikian seni kubis lebih banyak berorientasi pada segi penataan bentuk dan warna , baik aspek garis , bidang , sudut-sudut maupun organisasi keseluruhannya.
      Aliran ini dalam pengembangannya mengenai periode analitis dan periode sintesis.
      Kubisme dikenal di Indonesia sejak tahun 1950
      Tokoh-tokoh : - Ahmad Sadali , Srihadi, G. Sidarta.
                              - Abas Alibasyah , But Muctar.
                              - Yusuf Afandi , A.D. Pirous.

7.   Surealisme.
      Aliran ini mengutamakan kebebesan berkarya samapi pada di luar kenyataan .
      Ciri-cirinya senantiasa memanefesikan suasana misteri , asing aneh , seperti di alam khayal atau mimpi.
      Surealisme dapat dibedakan menjadi dua bagian :
a.       Surealisme Figuratif ( Salvador Dali )
b.      Surealisme Non Figuratif ( Joan Miro )
      Tokoh-tokoh di Indonesia : - Sidibio , Sidiarjo.
                                                  - Amang Rahman.

8.   Abstraksionisme :
      Corak ini cenderung tidak mementingkan peniruan bentuk-bentuk alami , dalam arti menolak gejala mimesis dalam proses penciptaan karya seni rupa.
      Bagian dari cabang abstrak ini di kenal :
     
8.1  Superematisme             8.5 Field Painting
8.2  Konstruktivisme                        8.6 Action Painting
8.3  Neo Plastisme                          8.7 Tachisme
8.4  Purisme                                    8.8 Optical Art

Ciri-ciri seni rupa abstrak adalah pentingnya unsure bentuk , komposisi garis , bidang , warna , tekstur ( lukisan ) ditambah unsur volume dan ruang dalam seni arsitektur dan patung.
Tokoh-tokoh : - Ahmad Sadali – Fajar Sidik - Handrio
            - Oesman Effendi – Amri Jaya , Edith Ratna
            - Dolorosa Sinaga , Narsen Aftara
            - But Muchtar , Hatta Hambali 

9.   Dekorativisme :
      Corak ini menyederhanakan dengan jalan mengadakan distorsi. Ciri-ciri bersifat kaku , kegarisan , ritmis , pewarnaan yang merata dan secara umum mempunyai kecenderungan menghias.
      Seni rupa dekoratif dapat digolongkan menjadi dua bagian besar :

a.   Dekoratif Figuratif , berhubungan dengan bentuk-bentuk alamiah.

b.   Dekoratif Abstrak , bebas dari peniruan alam
      Jenis seni rupa ini dapat dibagi dua :
      - Dekoratif Geometris , ( rasional , terikat , pengulangan motif )
      - Dekoratif Intuitif , ( Emosional , bebas dari pola motif )

      Tokoh-tokoh : - Kartono Judokusumo , Widayat ,
                              - Suparto , Ratmoyo , Bagong Kusdiarjo , Batara Lubis , dll.

10. Seni Rupa Baru ;
      Seni rupa baru bukan aliran , melainkan penamaan sekelompok seniman muda melakukan semacam resolusi konsep penciptaan seni rupa . Mereka mendobrak , sikap alixisme , mitos  dan batasan-batasan seni ruoa mengekang kebebasan berkreasi.
      Untuk memahami garis-garis besar aliran ini marilah kita soroti satu persatu :

a.   Conseptual Art , suatu paham yang mengutamakan gagasan . Salah satu ciri seni
      konsep ialah tidak bertujuan komersial.
      Tokoh-tokoh : Banyong Munni Ardhi
                              Gendut Riyanto ( ITB )
                               Slamet Riyadi ( ASRI )

b.   Pop Art , berusaha melenyapkan perbedaan antara subyek dan obyek , ciri-cirinya :     popular , irit biaya , hasil produksi massa mungkin tak abadi . Tema-tema seni pop
      terutama persoalan bisnis , misalnya iklan , pembungkus dll.
      Tokoh-tokoh : Ronald Manullang , Jim Supakat
                              Pandu Sudewo , Wagiono S dll.

c.   Happening Art
      Kecenderungan seni yang mengutamakan unsur seni rupa , drama , musik , film , tari dalam setiap kombinasi yang tidak biasa.
      Tokoh-tokoh : Bonyong Murni Ardhi , Harry dll.




d.   Optical Art
      Manifestasi keseniannya berusaha mengeksploitir illusi optik atau retinal art. Karyanya menampilkan bentuk atau ujud teratur dan geometris.
      Tokoh-tokoh : Nanik Mirna , Harsono , Anyol Subrato , Sugeng Santoso.

e.   Environment Art :
      Istilah ini digunakan untuk menunjukan karya seni yang ditata dalam ruang tiga dimensional.
      Materi yang digunakan biasanya adalah benda jadi . Misalnya , tiang-tiang , bangunan , meja , pintu , sepeda motor dll.
      Tokoh-tokoh : Danarto , Bonyong Munni Ardhi.


f.    Minimal Art :
      Istilah yang digunakan untuk menyebut karya POP ART yang sederhana , baik dari segi ide , teknik , bentuk , maupun pewarnaan .
     
g.   Realisme Baru , proses berkarya dilakukan dengan meniru foto sebagai dasar lukisan.
      Tokoh-tokoh : Dede ( teknik imitasi )
                              Hardi ( Teknik gabungan )